Jakarta | Jurnal Asia
Selain menjadi salah satu negara dengan produksi timah terbesar di dunia, Indonesia juga menjadi eksportir terbesar di dunia. Di tahun ini, target ekspor timah Indonesia bisa mencapai 60.000 metric ton (MT).
“Iya Indonesia eksportir terbesar,” tutur Kepala Biro Analisis Pasar Badan Pengawas Berjangka Komoditi (Bappebti) Mardjoko di Jakarta, Rabu (29/7). Mardjoko menuturkan, dari tahun ke tahun, ekspor Indonesia juga meningkat. Di 2013, ekspor timah dari Indonesia mencapai 18.290 ton, angka tersebut termasuk kecil karena terhitung sejak Agustus, di mana perdagangan timah ekspor mulai diberlakukan lewat bursa, yakni Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI). “Itu kan melalui bursa Mulai Agustus. Jadi September, Oktober, November, Desember,” jelasnya.
Lalu di tahun 2014, lanjut Mardjoko, angka ekspor timah meningkat tajam. Dia mengatakan, ekspor mencapai 56.865 metric ton. Sedangkan di tahun ini, ekspor timah batangan ditargetkan juga bisa meningkat. Dia mengatakan sekitar 60.000 metric ton timah bisa diekspor dari 26 produsen timah Indonesia anggota BKDI.
“Sampai 28 Juli ini sebesar 42.985 ton. Ini mungkin biasa karena biasanya meningkat di Maret, April, dan Mei, karena harganya lumayan bagus mungkin karena itu juga. Di Juli ini saja 4.000 ton,” jelasnya.
Sementara untuk di dalam negeri, konsumsi timah masih minim. Bahkan tidak sampai 5% dari total produksi di Indonesia. “Paling sekitar 1.000-1.500,” tutur Chief Officer Business Development BKDI, Stella Novita Lukman.
Dari data yang didapat, di tahun lalu, Indonesia bisa memproduksi biji timah sebanyak 86.350 MT dan diolah menjadi timah menjadi 66.000 MT. Sedangkan China memproduki 168.000 MT dan menjadi produsen timah terbesar dunia, namun sebagian besar produksi timah China adalah untuk keperluan dalam negeri. (dc)