Industri Kecil Wajib Melek Internet

Jakarta | Jurnal Asia
Internet saat ini tidak hanya sekedar gaya hidup, perannya su­dah meluas sebagai pendorong per­tum­buhan ekonomi di suatu ne­gara. Seperti yang terjadi di Ame­rika Serikat, Jepang, juga negara-negara di Eropa.

‎Sekretaris Asisten Deputi Biro Hubungan Bisnis dan Ekonomi Amerika Serikat, Da­niel Sepulveda‎ mengatakan, infor­masi telekomunikasi dan tek­no­lo­gi adalah poin penting untuk me­ngembangkan perekonomian sebuah negara. Orang yang me­miliki akses ke internet bisa lebih berkembang dalam hal per­­ekonomian.

“Kita percaya ICT (Information and Communication Technology) adalah dasar pengembangan dari ekonomi. Salah satu contohnya adalah orang yang punya reke­ning bank bisa lebih mudah ber­transaksi lewat internet. Internet kita bisa mengakses infor­masi, bagaimana ICT ini bisa mendorong pengembangan eko­nomi,” tutur Daniel ditemui di sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (29/7).

Dia mengatakan, untuk sebuah perusahaan besar wajib punya akses ke internet. Tak hanya itu, di Indonesia yang mana punya banyak Industri Kecil dan Menengah (IKM) pun menurutnya saat ini wajib melek internet. Karena IKM merupakan salah satu penggerak roda perekonomian Indonesia. Dengan internet, lanjutnya, usaha IKM bisa lebih cepat berkembang.
“Dan juga untuk IKM misal­nya, punya akses ICT bisa lebih produktif, bisa lebih mening­katkan cara mereka me­layani para konsumen. Ma­kanya ini di­ang­gap penting. Itu yang kita pengen dorong di seluruh dunia,” jelasnya.

Di Indonesia, lanjut Daniel, pe­netrasi akses ke internet masih sangat kecil. ‎Pemerintah, lanjut Da­niel, harus memeprsiapkan investasi yang tidak sedikit untuk mem­buat program pengem­ba­ngan internet. Tujuannya adalah un­tuk menumbuhkan akses internet ke seluruh populasi ma­syarakat.

“Harus bisa menumbuhkan itu dan membuat akses internet ke seluruh populasi. Itu agak sulit karena biayanya tak sedi­kit. Harus punya program yang cukup mendukung untuk mela­kukan hal ini, seperti mekanisme subsidi dari pemerintah untuk meningkatkan hal tersebut dan membuat banyak popu­lasi bisa mengakses inter­net. Dan pastikan kalau se­muanya memang mampu mem­pergunakan internet itu sendiri, dan perusahaan atau IKM bisa menggunakan itu semua untuk membuat lebih produktif lagi,” katanya.

Hal itu juga dilakukan di nega­ra-negara lain. Buktinya, lan­­jut Daniel, hampir semua masyarakat di negara maju seperti Amerika Serikat, juga Jepang‎ melek internet. “Kita percaya masa depan inter­net berkaitan erat dengan perkembangan dunia dan salah satunya Indonesia. Di USA, Jepang, Eropa, hampir semua pu­nya konektivitas ke internet. Di mana layanan, ide, aktivitas ekonomi bisa terjadi di sana,” jelasnya.

Di tahun 2014 lalu, pengguna internet Indonesia menembus angka 88 juta orang. Sedangkan me­nurut data dari Google Indonesia, ada 57,7 juta orang ada­lah pengguna i ponsel pintar atau smartphone yang mana 37% adalah wanita dan 63% lainnya adalah pria‎.

Sementara itu, menurut Head of Public Policy and Government Relation Google Indonesia Shinto Nugroho mengatakan, berkaitan dengan internet dalam pengembangan perekonomian, pemerintah harus banyak mem­bangun infrastruktur, terutama yang berhubungan dengan informasi teknologi. “Lalu menyederhanakan regulasi untuk peralatan, device, dan layanan untuk operator. Dan menerbitkan roadmap yang transparan,” kata Shinto. (dc)

Close Ads X
Close Ads X