100.000 Hektar Sawah Selamat dari Dampak Kekeringan

Temanggung| Jurnal Asia
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman punya beberapa cara untuk mengatasi masalah kekeringan atau kemarau yang berdampak terhadap pertanian. Amran mengklaim selama tahun ini saja sudah ada 100.000 hektar lahan sawah yang selamat dari ancaman kekeringan.

Padahal berdasarkan perkiraan cuaca ekstrem panas atau El Nino skala moderat diprediksi akan berlangsung hingga akhir tahun ini. Dampak terhadap sektor pertanian, akan ada 200.000 hektar lebih lahan sawah irigasi yang kekeringan dari total 9 juta hektar.

Data Balitbangtan Kementerian Pertanian (Kementan), lahan pertanian yang akan terkena El Nino lemah seluas 207.778 hektar, moderate seluas 222.847 hektar dan El Nino kuat 227.000 hektar.

“Atasi kekeringan di Indonesia kami antisipasi dengan bantuan pompa, bor sumur, embung dan terus perbaiki irigasi. Oktober-Juli ada 100.000 hektar yang kami selamatkan dari dampak kekeringan. Perbaikan tata niaga juga kami lakukan terus. Supply chain kita potong,” kata Amran saat memantau perkebunan kelengkeng di Temanggung, Selasa (28/7)

Ia mengatakan, upaya mengurangi dampak kekeringan terus dilakukan. Beberapa daerah mendapatkan bantuan langsung untuk mencegah kekeringan misalnya untuk pembangunan embung atau waduk kecil penampung air. “Sekarang ini ke depan kami minta khusus Temanggung ada anggaran Rp 19 miliar untuk tambah bangun embung,” katanya.

Amran mengunjungi perkebunan kelengkeng yang mencapai 2.500 pohon kelengkeng seluas 20 hektar, namun kawasan ini tetap aman dari kekeringan karena ada embung yang dibuat swadaya.
Mentan Amran yang tiba di lokasi langsung mendekat ke embung di desa binaan sentra pemberdayaan tani Desa Tlogopucang Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah Ia didampingi Bupati Temanggung Bambang Sukarno, Dandim TNI AD Temanggung Zubaidi, Wakil Bupati Temanggung Irawan Prasetyadi dan dinas pertanian kabupaten Temanggung.

“Embung yang dikelola Obor Tani ini memiliki 8000 m3 dengan kedalaman 3 meter. Kami bangun tahun 2011, digunakan untuk penyiraman kebun lengkeng 20 hektar untuk 100 KK. Cukup untuk 5 bulan musim kemarau,” ungkap koordinator Sentra Pemberdayaan Tani (SPT) Temanggung Indra.

Jumlah tanaman kelengkeng di sekitar embung ada 2.500 pohon. Embung dibangun dengan dana CSR menelan biaya Rp 450 juta. Embung dibuat di atas lahan desa yang dikeruk untuk dibuat cekungan. Tanah lalu dipadatkan dilapisi geomembran.

“Embung bisa tahan 25 tahun. Embung di Temanggung ada 4, yang 1 dibuat Obor Tani dan sisanya PSDA Provinsi Jateng. Lahan ini punya desa, luasnya 1 hektar untuk embung dan wisma,” ujar Indra. (dtf)

Close Ads X
Close Ads X