Ada Jurus Antisipasi Rupiah Melemah

Jakarta | Jurnal Asia
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi terkait dengan risiko melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terhadap industri keuangan khususnya industri perbankan

Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengatakan, OJK telah menyiapkan beberapa skenario untuk mengatasi risiko di industri keuangan akibat pelemahan rupiah. Antisipasi tersebut mulai dari risiko terendah sampai dengan yang paling sulit. “Kami selalu antisipasi kemungkinan, dengan berbagai skenario pesimistis, moderat atau optimistis” kata dia di Jakarta, Senin (27/7).

Muliaman melanjutkan, OJK juga terus melakukan pemantauan kepada industri perbankan khususnya terkait struktur permodalannya. Pasalnya, risiko yang bisa disebabkan karena pelemahan nilai tukar rupiah tidak hanya risiko likuiditas saja melainkan juga risiko lainnya seperti risiko kredit bermasalah dan juga risiko kekuatan modal

“Secara rutin kami lakukan, dan secara individual kami juga lakukan. Termasuk mitigasi lembaga keuangan terhadap risiko yang berkembang. Jadi setiap hari, kami terus pantau, sehingga volatilitas tidak cuma karena nilai tukar, tapi juga suku bunga dan lain-lain,” jelasnya.

muliaman menuturkan dari segi permodalan perbankan Indonesia masih aman. Terangnya, rasio kecukupan modal perbankan nasional masih tertinggi di ASEAN. “Situasi permodalan bank cukup kuat, karena di ASEAN rasio CAR paling tinggi, jadi shock breaker kuat,” tandas dia.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, naik turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebenarnya bisa dipahami dengan sangat sederhana. Ia mengibaratkan nilai tukar sama dengan barang yang tunduk dengan teori permintaan dan penawaran.

“Dolar itu seperti barang, kalau makin banyak permintaannya, akan semakin tinggi harganya. Kalau semakin sedikit permintaannya juga akan makin murah harganya,” ucap Dirut Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, beberapa hari lalu.
(l6)

Close Ads X
Close Ads X