Pemerintah Revitalisasi 1.000 Pasar Rakyat

Jakarta | Jurnal Asia
Pemerintah meluncurkan program pembangunan atau revitalisasi 1.000 pasar rakyat untuk 2015 yang merupakan salah satu visi-misi dalam Nawacita Presiden Joko Widodo dan dalam lima tahun ke depan ditargetkan 5.000 pasar rakyat. “Revitalisasi pasar rakyat merupakan penjabaran dari visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden dalam Nawacita, yang memprogramkan pembangunan atau revitalisasi 5.000 pasar rakyat selama 5 tahun,” kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dalam siaran pers yang diterima, Rabu.

Peluncuran tersebut dilakukan Presiden Joko Widodo di Banyumas, Jawa Tengah. Presiden juga meletakkan batu pertama pembangunan Pasar Manis Banyumas. Dalam kesempatan tersebut juga diikuti secara langsung oleh beberapa daerah yaitu Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam yang dilaksanakan di Pasar Seutui, Denpasar, Bali terdapat di Pasar Desa Pakraman Pohgading, dan Bantaeng, Sulawesi Selatan di Pasar Terminal Agro Loka melalui video conference.

Video conference dilakukan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dengan para Bupati, Walikota, Kepala Dinas, serta pengurus dan pedagang pasar di masing-masing daerah disaksikan Presiden Joko Widodo di Lokasi Pembangunan Pasar Manis Kabupaten Banyumas.

Pada tahun 2015 ini, akan dibangun sebanyak 1.017 pasar dengan dana yang bersumber dari APBN dan APBN-P. “Mekanisme pembangunan pasar rakyat ini akan dilaksanakan melalui Dana Tugas Pembantuan sebanyak 182 Pasar yang langsung dibawah koordinasi Kementerian Perdagangan,” kata Rachmat.

Selain itu, lanjut Rachmat, juga berasal dari Dana Alokasi Khusus sebanyak 770 Pasar yang dialokasikan langsung oleh Kementerian Keuangan ke Kabupaten Kota, serta Kementerian Koperasi dan UKM sebanyak 65 Pasar melalui mekanisme APBN Pusat.

Rachmat menjelaskan bahwa lokasi pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat diprioritaskan atau diutamakan untuk pasar yang telah berumur lebih dari 25 tahun, pasar yang mengalami bencana kebakaran, pasca bencana alam, dan konflik sosial, daerah tertinggal, perbatasan, atau daerah yang minim sarana perdagangannya, serta daerah yang memiliki potensi perdagangan besar.

Rachmat menyatakan pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat harus berpedoman pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 8152:2015 yang telah ditetapkan untuk Pasar Rakyat. Revitalisasi difokuskan pada 4 aspek yaitu revitalisasi fisik, sebagai upaya perbaikan dan peningkatan fisik pasar agar lebih bersih, sehat dan nyaman.

Revitalisasi manajemen, agar para pengelola dan pedagang dapat mengikuti standar operasional prosedur pelayanan dan pengelolaan pasar yang lebih profesional. Selain itu revitalisasi ekonomi, sebagai upaya peningkatan pendapatan serta akses pedagang terhadap pembiayaan dan sumber produk yang diperdagangkan dalam revitalisasi ekonomi.

Pasar rakyat juga menjadi sarana perdagangan dan titik distribusi yang strategis dalam mengawal harga dan menjaga inflasi. Dan juga revitalisasi sosial, yang diharapkan dapat menjadikan pasar sebagai pusat interaksi dan wadah sosial masyarakat sekitar. (ant)

Close Ads X
Close Ads X