Menindaklanjuti sikap Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah ISumatera Utara yang siap memeriksa keaslian ijazah dosen PNS yang diperbantukan di PTS Sumut, mendapat dukungan dari sejumlah pimpinan universitas swasta di Medan.
Rektor UMA Prof Yakub Matondang menyebutkan, pihaknya mendukung sikap dari Kopertis untuk mengecek ulang atau verifikasi ijazah dosen yang mengajar di universitas ini. “Saat rekrutmen dosen, kita sejak awal sudah menseleksi ijazah mereka, baik dari alumni sendiri maupun dosen dari luar, seperti UGM,” kata Yakub Matondang, Jumat (29/5).
Untuk mengantisipasi ijazah tidak dipalsukan, kata Matondang, UMA menggunakan blanko ijazah dengan kertas Peruri. Bahkan bagi alumni yang hendak melegalisir, selain harus menyertai ijazah asli juga diberi tanda sil, berupa logo universitas.
Dukungan yang sama juga disampaikan Rektor UMSU melalui Wakil Rektor I Mukhyar. Menurutnya pengecekan ulang ijazah bagi dosen pada prinsipnya untuk kredibilitas keabsahan ijazah.
“Jika memang ada ijazah dosen yang kita curigai bermasalah, sekalipun dosen PNS yang diperbantukan di PTS, tetap akan dicek ulang, karena kita mendukung sikap Kopertis. Namun sampai saat inibelum ada petunjuk atau pemberitahuan dari pihak Kopertis maupun rektor,” kata Mukhyar.
Disebutkan Mukhyar, dosen yayasan UMSU pada umumnya merupakan alumni dari universitas ini. Jadi tidak mungkin ijazahnya diragukan lagi, kecuali bagi dosen yang berkualifikasi magister dari luar.
Sedangkan untuk blanko ijazah, pihaknya bekerjasama dengan Perum Peruri bagian Regional Barat sebagai bentuk pengamanan. Demikian pula halnya dengan Rektor Universitas Dharmawangsa (Undhar) Medan Kusbianto SH MHum. Pihaknya menyayangkan adanya “pelecehan pendidikan” atas pemalsuan ijazah. Untuk itu dia menyatakan kesiapannya melakukan pengecekan ulang ijazah dosen yang mengajar baik dosen Kopertis maupun dosen Undhar, sekalipun dari awal rekrutmen sudah dilakukan pemeriksaan dengan teliti, seperti asal lembaga maupun ijazahnya. (swisma)
=======================