RI Punya 200.000 Nasabah Kaya, Berharta Rp2.700 Triliun

Jakarta | Jurnal Asia
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyebut total nasabah di In­do­nesia mencapai 50 juta pe­megang rekening. Total dana yang dikelola dan ditaruh di perbankan Indonesia mencapai Rp 4.200 triliun.

Dari total dana yang di­tem­patkan tersebut, ternyata kurang dari 1% dari total nasabah RI atau sekitar 200.000 nasabah menguasai 65% total dana ke­lolaan di perbankan. Nilainya sekitar Rp 2.700 triliun.

“Kurang dari 1% nasabah tadi ada sekitar 220.000 menguasai 65%. Ini seperti piramida ter­balik,” kata Direktur Consumer Banking Mandiri Hery Gunardi pada acara Wealth Management dan Launching new Kartu debit Prioritas di Ballroom Ritz Charlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (27/5).

Besarnya dana-dana orang tajir RI menjadi peluang bagi perbankan In­donesia khu­susnya untuk bisnis layanan prioritas. Bank Mandiri saja, kata Hery, mengelola dana Rp 146 triliun dari 40.000 milik rekening nasabah private dan prioritas. “Nasabah prioritas dan private 41.000. Tumbuh 10-15% per tahun,” ujarnya.

Di tempat yang sama De­puti Komisoner Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sri Ra­hayu Widodo menjelaskan per­tumbuhan yang cukup signifikan dari bisnis nasabah kelas atas harus menjadi perhatian per­bankan.

Selain menarik nasabah, per­bankan diminta memberikan edu­kasi yang baik tentang pro­duk, layanan hingga risiko perbankan kepada nasabah kaya. Alasannya ialah OJK mencatat tingkat aduan terbesar di bisnis jasa keuangan, datang dari perbankan. “Pengaduan di jasa keuangan, terbesar di sektor perbankan. Ini mengandung risiko hukum,” ujarnya.
(dtf)

Close Ads X
Close Ads X