Rektor University of Sumatera Jual Ribuan Ijazah Palsu

ijazah palsu-
Medan | Jurnal Asia
Aksi penjualan ijazah palsu di Kota Medan, akhirnya terbongkar berkat penyamaran petugas. Dalam penggerebekan tersebut, seorang rektor dari University of Sumatera diciduk berikut barang bukti, di Jalan Gatot Subroto. Pelaku disebut menangguk untung puluhan miliar rupiah dari bisnis ilegalnya ini.

Adalah Marsaid Yushar Ph.D (63), warga Jalan Mesjid Taufik No 123 Medan Perjuangan/Jalan Satria Ujung Blok B No 1 D Delitua kini terpaksa mendekam di sel tahan­an. Ia semula dilaporkan oleh Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah I Su­matera Utara ke Polresta Me­dan, Senin kemarin. Sebab ke­beradaan kampus University of Sumatera yang tidak terdaftar dan mengeluarkan ijazah bodong.

Mendapat laporan itu polisi kemudian bergerak melakukan penyelidikan, dengan berpura-pura membeli ijazah Program Pasca Sarjana (S2) University of Sumatera kepada tersangka. Se­telah komunikasi dilakukan, Mar­said membuat kesepakatan bertemu di gedung KNPI Medan, Senin sore.

Selanjutnya aksi jebakan ber­langsung mulus. Polisi pun mem­boyongnya ke Polresta Medan beserta barang bukti Ijazah S2, transkrip nilai, tesis, brosur brosur kampus, blangko ijazah ko­song, uang Rp 15 Juta, dan satu unit mobil Toyota Corolla BL 1308 LG.

“Tersangka MY mengeluarkan ijazah tanpa prosedur (ilegal), tanpa perkuliahan, hanya cukup mem­bayar saja. Ia langsung men­cetak ijazah kepada pe­mohon,” pungkas Kapolresta Med­an Kombes Pol Nico Afinta, didam­pingi Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut, Dian Armanto, Rabu (27/5) sore.

Usai dicokok, Nico melanjutkan polisi kemudian melakukan pengembangan kasus, dengan menggeledah rumah tersangka di Perumahan Mekar Sari Jalan Satria Ujung Blok B No 1 D Delitua. Dari rumah ini ditemukan barang bukti blangko kosong Ijazah S1 dan SE sebanyak 1000 lembar, brosur University of Sumatera, dan dokumen skripsi.

Tak berhenti sampai disitu, polisi juga melakukan penggeledahan di Percetakan ABC di Jalan Mahkamah Medan, dan mengamankan barang bukti master/film ijazah, blangko kartu mahasiswa.
“Barang bukti yang diamankan dari empat lokasi berbeda, dari situ ditemukan brosur, skripsi, ada foto kampus (dokumen) fiktif. Jadi itu hanya modus, dipakai untuk memikat pembeli ijazah,” kata Nico.

Nico menyampaikan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka, diketahui Universitas ilegal ini sudah berdiri selama 12 tahun lamanya, tepatnya di tahun 2003 silam, dan mengeluarkan 1200 lembar ijazah.

“Tiap ijazah palsu dijual seharga Rp10 sampai dengan Rp 40 Juta. Aksinya sudah dijalankan sejak tahun 2003, sudah 1200 lembar ijazah dikeluarkan,” ungkap Nico.
Dari usaha mengeluarkan ijazah palsu ini, tersangka ditaksir meraup keuntungan hingga puluhan miliar rupiah. Hal ini terbukti dari dua unit aset rumah yang dimiliki sang rektor gadungan.

“Kami imbau siapa saja instansi atau perusahaan, yang menerima pekerja dengan ijazah University of Sumatera silahkan datang ke Polresta karena diduga palsu,” kata Nico.
“Dari hasil penyelidikan siapa saja yang menggunakan ijazah ini bisa dikenakan pidana,” sambungnya.

-Cek Situs Resmi Kopertis
Sementara, Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut, Dian Armanto kepada wartawan menyampaikan pihaknya sudah mendeteksi adanya aktivitas universitas ilegal ini sejak tahun 2012 silam, dan telah melaporkannya ke Polda Sumut. “Sejak tahun 2012 kita mengetahuinya, dan telah dilayangkan surat ke Polda Sumut, di Kopertis ada dua kampus ilegal yakni University of Sumatera dan GMM,” kata Dian.

Dia menuturkan, ada beberapa syarat yang harus dimiliki sebuah perguruan tinggi atau universitas. Di antaranya‎ ada badan penyelenggara misalnya yayasan yang divalidasi lewat surat Kemenkum HAM, memiliki izin dari Dikti, terakreditasi dari Badan Akreditasi Negara Perguruan Tinggi (BAN PT) data mahasiswa dan dosen ada pada di pangkalan data dan sebagainya.
Dari situlah, sebut Dian, University of Sumatera tidak memiliki satupun syarat untuk memastikan legalitasnya.

Diakui, pihaknya mengalami kesulitan mengecek universitas ilegal yang didirikan tersangka. Pasalnya sejak 2003 telah mendirikan beberapa perguruan tinggi swasta di sejumlah lokasi.
“Awalnya pelaku mendirikan universitas di Kecamatan Medan Tembung, lalu berpindah ke Labuhanbatu bahkan ke Riau” sambungnya.

Dirinya menyampaikan pihaknya terus melakukan pengawasan terkait sejumlah universitas bodong di Medan, Sumatera Utara. “Terkait Universitas Berkeley (Ilegal) kita sudah cek di Jalan Sei Padang, tapi tidak ada, kampus ilegal ini tidak saling berkaitan, ” katanya.

Bagi masyarakat yang ingin mengetahui kampus resmi atau tidak, Dian mengatakan silakan mengecek di situs resmi Dikti alamat web forlab.dikti.go.id. Ada 271 Universitas yang terdaftar resmi. “Jadi kedua dari direktori kopertis kita ada 271 perguruan tinggi yang legal yang bisa didatangi,” tandasnya.

-Bareskrim Polri juga Sisir Internal
Kepala Badan Reserse Kriminal Komjen Budi Waseso mengatakan pihaknya juga aktif menyisir jajaran internal terkait penggunaan ijazah palsu. Menurutnya, Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam) Polri yang akan melakukan penelusuran.
“Itu kan baru dugaan, laporan, yang mendalami nanti Propam Internal. Kalau terbukti ya dicabut. Bukan jabatannya (dicabut), itu nggak memperngaruhi profesi dan jabatan ya. Karena berkaitan dengan keilmuan. Tapi kalau ternyata pemalsuan, ya pidana. Tapi kan belum tentu pemalsuan,” kata Komjen Buwas di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Rabu (27/5).
‎Komjen Buwas memastikan pihaknya aktif menyisir anggota Polri terkait ijazah palsu tersebut. “Sekarang sudah mulai kok (penyisihan ijazah palsu). Bareskrim komit‎,” katanya.
Menristek Dikti M Nasir sebelumnya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke University of Berkley Michigan America yang terletak di Jakarta Pusat.
Ditemukan ijazah palsu di kampus yang hanya terdiri dari dua ruangan itu. Selain itu di situsnya, University of Berkley mengklaim nama sejumlah orang penting sebagai alumni. Nasir tak mau percaya dengan nama-nama alumni yang diklaim di situs itu. Dia bahkan tak mau mengecek lebih jauh, karena sudah berkeyakinan segala hal terkait University of Berkley penuh kepalsuan.
“Saya nggak mau cek. Lembaganya saja saya nggak mau mengakui, ngapain saya cek,” ujar Nasir dengan nada geram.
Saat dicek ke situs yang dimaksud Nasir, memang ada laman yang memuat nama-nama alumni University of Berkley. Ada 44 nama yang ditampilkan. Ditelusuri dengan teliti, beberapa nama merupakan tokoh terkenal, ada pengusaha, perwira tinggi Polri, bahkan menteri. (swisma/bowo/dtc)

Close Ads X
Close Ads X