Lunasi Utang, Panasia Indo Resources Right Issue Rp1,1 Triliun

Jakarta | Jurnal Asia
PT Panasia Indo Resources Tbk (HDTX) berencana menerbitkan saham baru dengan cara menjalankan aksi korporasi right issue sebesar Rp1,1 triliun. Right issue yang dilakukan ini bertujuan untuk melunasi utang yang dimiliki.

Menurut Sekretaris Perusahaan Panasia Indo Resources, Astiya, mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (26/5), menjelaskan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau nonpreemptive rights issue yang mencapai 57,45 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. “Langkah right issue akan dilakukan untuk membayar utang. Pelaksanaan penerbitan saham baru HMETD ini akan dijalankan pada kuartal III-2015,” kata dia.

Astiya mengatakan, setelah langkah right issue ini terjalankan, tidak ada perubahan kepemilikan pengendalian pada perseroan. Penerbitan saham akan dijalankankan untuk mengkonversi utang yang mencapai Rp1,1 triliun dari ketiga debitur perseroan, yaitu Gold Gazelle Profits Corporation, Lucky Heights Resources Limited, dan Ortega Management Limited.

Ketiga perusahaan sudah menandatangani perjanjian konversi utang menjadi saham pada April 2015. Harga konversi saham mencapai Rp554,6 per lembar. “Pemegang saham lainnya akan terdilusi maksimum 57,4 persen akibat aksi penambahan modal tersebut,” tutur dia.

Sekadar diketahui, Panasia Indo Resources (dahulu Panasia Indosyntec) (HDTX) didirikan pada 06 April 1973, dan mulai beroperasi secara komersil pada 1974. Saat ini pemegang saham perseroan terdiri dari Awong Hidjaja sebesar 6,78 persen, Mercury Capital International, INC sebesar 22,85 persen, PT Pan Asia Synthetic Abadi sebesar 20,37 persen, PT Pan Asia Syntetic Abadi sebesar 24,39 persen, Prime Invesco Limited sebesar 22,30 persen, dan sisanya didapatkan dari publik. (mtv)

Close Ads X
Close Ads X