Cegah Kenaikan Harga Jelang Ramadhan BI Koordinasi dengan Pemerintah

Jakarta | Jurnal Asia
Bank Indonesia (BI) akan berkoordinasi dengan pemerintah supaya kenaikan harga menjelang Lebaran dan Ramadan tidak begitu besar dan inflasi bisa ditekan. “Kita sudah koordinasi dengan pemerintah bahwa kalau Lebaran demand (uang beredar) naik. Maka supply (uang beredar) kita tambah, supaya tidak harus ada kenaikan,” ujar Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs, di gedung BI, Jakarta Pusat, Senin (25/5).

Kalaupun para pedagang sekarang ini sudah menaikkan harga, maka akan ditambahkan lagi supply-nya. Selain itu, juga akan ditambahkan lagi supplier-suppliernya untuk mencegah permainan harga.

Selain itu Peter menambahkan, inflasi yang terjadi di Indonesia ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Sedangkan, kenaikan harga yang sekarang ini sudah terjadi bukan dikarenakan oleh Ramadan.

“(Inflasi bisa jadi) Karena proses distribusi, proses supply, gagal panen, jadi dari sisi supply barang bisa jadi kurang, itu bisa menimbulkan kenaikan harga. Tapi kalau misalnya sekarang dari sisi volatile foodnya turun itu karena panennya bagus. Jadi kita jaga supaya supplynya bagus, kalau supplynya bagus dia tidak akan inflasi dari sisi supply,” tukasnya.

Tapi menurut dia, inflasi juga bisa terjadi dari sisi demand. “Kalau misal terjadi uang beredar meningkat, pendapatan, orang jadi mau beli ini itu, peningkatan inflasi dari demand juga ada. Kalau terjadi kenaikan inflasi, demand harus diseimbangkan dengan supply,” tutur dia.

Sejauh ini menurut Peter, BI sudah berkomunikasi dengan pemerintah. Bahkan, akhir bulan ini akan ada Rakor Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) secara nasional yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.

“Nanti biasanya Presiden hanya membuka. Kali ini Presiden akan pimpin sendiri rakor TPID, BI dengan gubernur dan bupati supaya inflasi bisa dikendalikan, baik dari sisi supply maupun demand,” pungkasnya. (mtv)

Close Ads X
Close Ads X