Surabaya | Jurnal Asia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Kongres IV Partai Demokrat di Surabaya, Jawa Timur, didampingi Menkopolhukam Tedjo Edhi Purdijatno. Jokowi tiba di ruang acara didampingi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan disambut oleh kader Partai Demokrat yang memenuhi ruangan.
Selain Jokowi, hadir pula mantan wakil presiden Boediono, mantan menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid I dan II, di antaranya Mohammad Nuh, Sudi Silalahi, Chairul Tanjung, dan Hatta Rajasa.
Para pimpinan lembaga negara yakni Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD Irman Gusman, dan Ketua DPR Setya Novanto. Beberapa elit partai politik yang hadir seperti Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya Romahurmuziy, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Wakil Sekjen PDI Perjuangan Eriko Sutarduga, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
“Kami berterima kasih atas kehadiran bapak Presiden Jokowi,” kata Ketua Organizing Committee Kongres IV Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, dalam pidato sambutannya di Surabaya, Selasa malam.
Presiden Jokowi menyatakan sempat “diteror” oleh panggilan telepon genggam politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul untuk dimintai kesediaannya menghadiri Kongres IV Partai Demokrat di Surabaya, Selasa malam.
“Jadi kepada pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), saya mohon pak Ruhut diberi penghargaan. Dia telepon saya tiga kali (untuk meminta kesediaan menghadiri kongres Partai Demokrat),” beber Jokowi dalam pidato sambutannya di acara pembukaan Kongres IV Partai Demokrat di Hotel Shangri-La, Surabaya, Selasa malam.
Presiden Jokowi mengatakan Ruhut menelepon sebanyak tiga kali, masing-masing kala dirinya sedang di Jayapura, Merauke, dan Papua Nugini. Selain itu Jokowi juga membeberkan bahwa Ruhut Sitompul mengirimkan satu pesan singkat kepadanya.
“Kurang lebih bunyi SMS-nya begini, Maafkan aku bapak Presiden, sebagai pendukung setia mu mohon bapak hadir di Kongres Partai Demokrat ke IV. Saya buka saja SMS-nya disini, kapok kamu (Ruhut),” ujar Presiden Jokowi disambut tawa pengunjung Kongres IV Partai Demokrat. (ant)