Komunitas Pantomim Indonesia Bila Diam Bermakna Bicara

016169100_1428295868-06042015-pantomimi

download

Seniman pantomim, Jemek Supardi melakukan aksinya di titik nol kilometer, Yogyakarta, Senin (6/10). Aksi Jemek tersebut merupakan rangkaian acara memperingati HUT ke 258 Kota Yogyakarta. ANTARA FOTO/Regina Safri/ed/ama/14.
Seniman pantomim, Jemek Supardi melakukan aksinya di titik nol kilometer, Yogyakarta, Senin (6/10). Aksi Jemek tersebut merupakan rangkaian acara memperingati HUT ke 258 Kota Yogyakarta. ANTARA FOTO/Regina Safri/ed/ama/14.
Seniman pantomim Jepang Nobuyuki Suzuki (kiri) dan seniman pantomim Indonesia Banon Gautama tampil bersama dalam pertunjukan Funtomime bertajuk "Indonesia Versus Jepang " di Japan Foundation Hall, Summitmas I, Jakarta, Rabu (25/6) malam. Funtomime merupakan genre pantomim yang menggabungkan seni pantomim dengan seni lainnya seperti sulap, stand up comedy, dan tarian yang bertujuan untuk memperkaya seni pantomim agar lebih aktual dan mengikuti perkembangan zaman. ANTARA FOTO/Teresia May/Asf/mes/14.
Seniman pantomim Jepang Nobuyuki Suzuki (kiri) dan seniman pantomim Indonesia Banon Gautama tampil bersama dalam pertunjukan Funtomime bertajuk “Indonesia Versus Jepang ” di Japan Foundation Hall, Summitmas I, Jakarta, Rabu (25/6) malam. Funtomime merupakan genre pantomim yang menggabungkan seni pantomim dengan seni lainnya seperti sulap, stand up comedy, dan tarian yang bertujuan untuk memperkaya seni pantomim agar lebih aktual dan mengikuti perkembangan zaman. ANTARA FOTO/Teresia May/Asf/mes/14.
Seorang pemain pantomim melakukan kampanye Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (3/1). Kegiatan tersebut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya bagi pekerja dan perusahaan akan pentingnya K3. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pd/15.
Seorang pemain pantomim melakukan kampanye Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (3/1). Kegiatan tersebut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya bagi pekerja dan perusahaan akan pentingnya K3. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pd/15.
Aktor Pantomime Wanggi Hoed bersama Pebiola Soulina Fitri memainkan repertoar "Melawan Lupa, Mengenang Inggit" pada kegiatan Hari Tanpa Kendaraan Bermotor di jalanan Dago Bandung, Jawa Barat, Minggu (15/2). "Melawan Lupa, Mengenang Inggit" merupakan kegiatan yang diselenggarakan untuk mengenang jasa Inggit Garnasih istri Presiden Soekarno sebagai perintis kemerdekaan, sekaligus memeringati hari kelahirannya pada 17 Februari. ANTARA FOTO/Agus Bebeng/Asf/nz/15.
Aktor Pantomime Wanggi Hoed bersama Pebiola Soulina Fitri memainkan repertoar “Melawan Lupa, Mengenang Inggit” pada kegiatan Hari Tanpa Kendaraan Bermotor di jalanan Dago Bandung, Jawa Barat, Minggu (15/2). “Melawan Lupa, Mengenang Inggit” merupakan kegiatan yang diselenggarakan untuk mengenang jasa Inggit Garnasih istri Presiden Soekarno sebagai perintis kemerdekaan, sekaligus memeringati hari kelahirannya pada 17 Februari. ANTARA FOTO/Agus Bebeng/Asf/nz/15.
Aktor Pantomime Wanggi Hoed bersama Pebiola Soulina Fitri memainkan repertoar "Melawan Lupa, Mengenang Inggit" pada kegiatan Hari Tanpa Kendaraan Bermotor di jalanan Dago Bandung, Jawa Barat, Minggu (15/2). "Melawan Lupa, Mengenang Inggit" merupakan kegiatan yang diselenggarakan untuk mengenang jasa Inggit Garnasih istri Presiden Soekarno sebagai perintis kemerdekaan, sekaligus memeringati hari kelahirannya pada 17 Februari. ANTARA FOTO/Agus Bebeng/Asf/nz/15.
Aktor Pantomime Wanggi Hoed bersama Pebiola Soulina Fitri memainkan repertoar “Melawan Lupa, Mengenang Inggit” pada kegiatan Hari Tanpa Kendaraan Bermotor di jalanan Dago Bandung, Jawa Barat, Minggu (15/2). “Melawan Lupa, Mengenang Inggit” merupakan kegiatan yang diselenggarakan untuk mengenang jasa Inggit Garnasih istri Presiden Soekarno sebagai perintis kemerdekaan, sekaligus memeringati hari kelahirannya pada 17 Februari. ANTARA FOTO/Agus Bebeng/Asf/nz/15.
Sejumlah pemain pantomime berakting pada "Pagelaran Pantomime 2015" di Taman Budaya Yogyakarta, Kamis (23/4) malam. Pergelaran pantomime yang berlangsung 22 - 24 April 2015 tersebut diikuti para pelajar dan merupakan program yang digagas untuk menumbuhkembangkan seni pantomime di Yogyakarta. ANTARA FOTO/Regina Safri/Rei/ama/15.
Sejumlah pemain pantomime berakting pada “Pagelaran Pantomime 2015” di Taman Budaya Yogyakarta, Kamis (23/4) malam. Pergelaran pantomime yang berlangsung 22 – 24 April 2015 tersebut diikuti para pelajar dan merupakan program yang digagas untuk menumbuhkembangkan seni pantomime di Yogyakarta. ANTARA FOTO/Regina Safri/Rei/ama/15.

Seniman Wanggi Hoed dari kelompok Kamisan Bandung melakukan aksi Pantomime terkait Pembebasan Bersyarat terpidana kasus pembunuhan Pollycarpus Budihari Prijanto terhadap aktifis Hak Asasi Manusia, Munir Said Thalib, Bandung, Jawa Barat, Minggu (30/11). Dalam aksinya Kamisan Bandung mendesak pemerintahan Jokowi untuk mebatalkan Pembebasan Bersyarat Pollycarpus karena melukai rasa kemanusiaan keluarga korban. ANTARA FOTO/Agus Bebeng/ss/1nz/4
Seniman Wanggi Hoed dari kelompok Kamisan Bandung melakukan aksi Pantomime terkait Pembebasan Bersyarat terpidana kasus pembunuhan Pollycarpus Budihari Prijanto terhadap aktifis Hak Asasi Manusia, Munir Said Thalib, Bandung, Jawa Barat, Minggu (30/11). Dalam aksinya Kamisan Bandung mendesak pemerintahan Jokowi untuk mebatalkan Pembebasan Bersyarat Pollycarpus karena melukai rasa kemanusiaan keluarga korban. ANTARA FOTO/Agus Bebeng/ss/1nz/4

Jakarta | Jurnal Asia
Diam menjadikan kita lebih banyak mengamati dan lebih banyak mendengar. Sehingga kita bisa belajar memahami banyak orang, bukan melulu ingin dipahami. “Pantomim mengajarkan saya dan teman-teman di komunitas belajar mengenai betapa pentingnya arti DIAM,” ungkap Banon Gautama anggota dari Komunitas Pantomim Indonesia, Jumat (8/5).

Mengikuti beberapa komunitas teater, akhirnya Banon dikenalkan dengan seni pantomim. Lalu Banon mencoba mendirikan grup pantomim sendiri namun tak lama kemudian bubar. Pada akhir tahun 2010, berlokasi di taman barito jakarta selatan, pantomimer yang saat itu berkumpul berikrar membuat sebuah komunitas untuk menyatukan lintas generasi pantomim di Indonesia. Dengan tujuan sebagai wadah silaturahmi bagi pecinta pantomim dan temen-temen yang ingin lebih deket lagi dengan pantomim.

Di Indonesia diakui oleh Banon perkembangan pantomim cukup sehat. “Tak perlu buru-buru booming banget, yang penting seni pantomim bisa te­rus menghiasi hati para pecintanya itu sudah rahmat berkah Tuhan yang sangat melim­pah,” ujarnya.

Ada banyak genre yang bermunculan dan hal ini dinilai sah-sah saja karena memperkaya budaya pantomim Indonesia. Ada seni pantomim yang berkolaborasi dengan tari tradisi dan sulap. Ada juga yang hadir dalam bentuk musikalisasi puisi, teater, musik efek, dan masih banyak lagi. Yang paling utama adalah tugas pantomimer untuk membahagiakan sesama dan memperindah cantiknya dunia lewat kesenian khususnya pantomim.

“Kategori itu hanyalah pengamat yang menilai. Para seniman tugasnya cu­ma berkarya, tak perlu mengkotak-kotak kan ini masuk aliran apa, itu masuk ali­­ran mana. Kewajiban nya berkarya, itu sudah,” tutur Banon. Kegiatan da­­­ri Ko­mu­ni­tas Pantomim In­done­sia yai­tu mengadakan pentas pantomim, Mime St­reet, Sosialisasi pantomim di Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, dan acara Charity serta beberapa workshop pantomim di kampus-kampus. Kedepannya komunitas ini menginginkan pantomim bisa lebih dekat ke hati para masyarakat. Serta Pantomim lebih mudah di apresiasi oleh semua kalangan.

Jika Anda berminat bergabung dengan komunitas ini, langsung saja cek cara jadi anggota dengan mengunjungi indomime.wordpress.com. “Banyak temen-temen yang minder, takut berhadapan dengan banyak orang ketika bicara dan malu berekspresi. Padahal kita butuh mengekspresikan diri, agar jiwa kita mendapatkan penyaluran yang sehat atau pelampiasan emosi,” ujar Banon.
Banon juga mengungkapkan, kesenian merupakan tempat mensucikan jiwa, membersihkan hati, dan menajamkan empati.

“Sehingga kita mampu mengerti serta mudah tergores hatinya saat melihat yang lain susah, tak tegaan, yang akhirnya mudah menolong orang lain, lebih peka perasaan,” tutup Banon. (int)

Close Ads X
Close Ads X