Bupati Soekirman Dianugerahi Gelar Bapak Seni Budaya

PIAGAM
Pegajahan | Jurnal Asia
Sebagai sosok pemerhati sekaligus peduli terhadap seni dan budaya serta menghargai dan selalu berusaha untuk me­les­tarikannya, Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Ir H Soekirman didampingi Ketua TP PKK Hj Marliah Soekirman pada Sabtu (2/5) diberikan penganugerahan gelar sebagai “Bapak Seni Bu­daya” oleh Ketua Himpunan Mas­yarakat Adat (Himasdat) Sahril Matondang bertempat di alun-alun Replika Istana Sultan Serdang Kelurahan Melati Kebun Kecamatan Pegajahan.

Soekirman dalam sam­bu­tan­nya mengemukakan di za­man yang serba canggih se­perti sekarang ini banyak sekali pagelaran seni budaya yang dikemas dengan apik dan me­na­rik untuk dipertunjukkan bagi masyarakat, akan tetapi kenyataannya kurang diminati oleh sebagian orang.

Oleh karenanya, perlu ada­nya sentuhan dan inovasi mau­pun kreasi dalam mengemas ke­senian tersebut dengan tujuan membangkitkan minat bagi masyarakat terutama generasi muda agar lebih mencintai seni budaya yang diwarisi para leluhur kita terdahulu.

Untuk itu, Bupati Soekirman me­ngajak seluruh elemen mas­yarakat yang ada di Ka­bupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat ini untuk tetap mencintai sekaligus melestarikan seni budaya. Ka­rena dengan budaya akan ter­cermin identitas maupun jati diri bangsa.

“Semoga kabupaten dengan ciri khas warna hijau kuning ini menjadi kampung seni budaya, kampung dimana walaupun terdapat keanekaragaman suku dan seni budaya akan tetapi masyarakatnya dapat hidup rukun dan damai tanpa saling menyakiti satu dengan lainnya,” katanya.

Harapan kedepannya agar Replika Istana Sultan Serdang ini dapat dijadikan wadah untuk berkreasi mengembangkan krea­tivitas yang dimiliki oleh pa­ra seniman. “Disamping itu juga tempat ini dapat dijadikan sarana bagi para pedagang kuliner tradisional,” pungkas H Soekirman.

Sebelumnya, Ketua Panitia Penyelenggara H Wan Adham Nuch dalam laporannya men­ga­takan kegiatan ini dilak­sanakan untuk lebih mem­pererat tali silaturahmi di berbagai etnis. Himasdat dengan beberapa etnis didalamnya seperti Aceh, Bali, Kalimantan, Jawa, Batak dengan seluruh su-etnisnya, Melayu, Banjar dan Padang diharapkan dapat saling hidup berdampingan meskipun ter­dapat perbedaan dalam gaya hidup sehari-hari, akan tetapi mampu mewujudkan kehidupan yang rukun dan damai. “Harapan bagi seluruh mas­yarakat yang berbagai et­nis ini menginginkan agar Rep­lika Istana Sultan Serdang ini men­jadi Kampung Budaya,” papar H Wan Adham. (ali amran)

Close Ads X
Close Ads X