Akomodir Program Nasional,Gapoktan Komit Tanam Padi Serentak

Langkat |Jurnal Asia
Mengakomodir program nasional tentang swasembada pangan, maka Gabungan Kelompok Tani(Gapoktan) Kecamatan Bahorok sepakat dan komit untuk menanam padi secara serentak. Musim tanam di bulan Mei mendatang disamping mendukung program itu, pola tanam serentak akan menguntungkan petani terutama antisipasi serangan hama.

Hal itu dikatakan Abdul Munir Perangin-Angin salah seorang ketua kelompok tani Dusun Pulau Pisang Desa Timbang Lawan saat rapat dengan poktan lain di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Desa Sampe Raya, Rabu (22/04). Pernyataan Munir langsung diamini ketua poktan lainnya di antaranya Muliyono, Mujahiddin, Ponidi dan Saidi Sitepu.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pertanian Kecamatan Bahorok, Ir Ruslan Angkat mengatakan, sesuai jadwal maka pada tanggal 1-15 Mei mendatang semai benih, dan mulai 18 Mei tanam padi. Beberapa poktan spontan membuat jadwal tanam secara serentak di maasing-masing kelompok.

Dijelaskan Ruslan, ke­butuhan benih 25 Kg/Ha serta seragam dengan jenis Ciherang,kebutuhan benih serta pupuk dan obat-obatan sesuai dengan Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok(RDKK). Pihaknya mengimbau agar masyarakat petani menaati kesepakatan demi tercapainya program swasembada pangan.

Di tempat yang sama Batuud Koramil 06, Pelda Iswanto Sitepu mengatakan, pihaknya senantiasa mendampingi petani terutama saat pendistribusian pupuk subsidi sesuai kebutuhan. Saatnya petani bangkit dan maju seiring meningkatnya taraf hidup akibat perubahan ekonomi masyarakat.

Bhabinsa yang ditugaskan di desa juga senantiasa akan berkordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) serta kelompok tani untuk mencapai kemajuan.”Tidak perlu sungkan sampaikan keluhan serta kendala lapangan untuk mencari solusi secara bersama, karena saat ini sudah merupakan salah satu beban dan tanggung jawab TNI,” ujarnya.

Sementara Penyuluh Per­tanian Lapangan (PPL) Dinas Kehutanan Langkat, M Idris mengaku selama ini masyarakat petani perkebunan belum ada menysusunkebutuhan pupuk pada RDKK. Pasalnya masyarakat belum mampu menebus awal sehingga pihak distributor terbebani akibatnya tidak tertutup kemungkinan pupuk petani sawah disedot petani perkebunan. “Namun demikian segera kita kordianasikan ke dinas Kehutanan Langkat untuk penyesuaian pengadaan pupuk bersubsidi di lapangan,” katanya.

Persoalannya, imbuh Idris, selama ini secara umum petani perkebunan juga merangkap sebagai petani sawah sehingga penyaluran subsidi perkebunan dan persawahan sulit dimonitor.
Akhir pertemuan, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Bahorok, Sutrisno SH berharap petani dapat memanfaatkan lahan persawahan serta pertanian lainnya semaksimal mungkin karena nilai ekonmis yang cukup tinggi. “Program swasembada pangan sudah final dan menjadi tugas serta tanggung jawab kita bersama untuk pencapaian itu,” katamya.

Sutrisno menegaskan, ko­mitmen yang telah disepakati selaykanya dilaksanakan secara bersama, pemerintah senantiasa memfasilitasi keluhan serta kebutuhan petani untuk disampaikan ke Pemkab Langkat. “Kemungkinan bantuan hand tractor akan bergulir ke persawahan untuk membantu
petani dalam waktu dekat ini,” kata Sutrisno.
(Menanti Ginitng)

Close Ads X
Close Ads X