BKPM Ajak 500 Perusahaan Multinasional Investasi di RI

Jakarta | Jurnal Asia
Pemerintah pimpinan Pre
siden Joko Widodo (Jokowi) membuka peluang besar bagi investor asing untuk mendanai berbagai proyek pembangunan di tanah air. Meski demikian, investasi yang dilakukan harus memenuhi unsur ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Untuk mewujudkannya, Badan Koor­dinasi Penanaman Modal bakal me­ngumpulkan sedikitnya 500 Pemimpin per­usahaan dari dalam dan luar negeri dalam ajang Tropical Landscape Summit bertema A Global Investment Opportunity pada 27-28 April 2015.

Kepala BKPM Franky Sibarani men­jelaskan, dalam acara tersebut para pemimpin perusahaan yang hadir akan dipertemukan dengan menteri-menteri Jokowi untuk mendengarkan peluang-peluang investasi yang bisa dilakukan di tanah air.

“Acara tersebut mendatangkan sekitar 500 CEO dari berbagai perusahaan nasional dan internasional. Ini kesempa­tan ba­gi Indonesia menjadi role model bagi pembangunan berkelanjutan,” tutur dia dalam paparan media di kantornya, Jakarta, Selasa (31/3).

Ada 8 sektor industri yang bisa dilirik para bos perusahaan multinasional yang ditarget bisa membuka investasinya di tanah air yaitu, pertanian, perikanan, kehutanan, pariwisata, industri pengo­lahan, pengadaan listrik dan pengolahan sampah.

“Di 8 sektor ini peluangnya sangat besar, investasinya sejak tahun 2004 telah mencapai Rp 139,17 triliun untuk PMDN dan US$ 26,8 miliar. Dan itu terus melakukan perluasan. Itu membuktikan bahwa ini sangat menarik,” papar dia.

Salah satu contoh investasi hijau yang sudah berhasil di tanah air adalah Coca Cola dari sektor indutri pengolahan yang hari ini menyatakan komitmen untuk memperluas investasinya di tanah air.

Peluang-peluang investasi ini bisa didengar langsung dari para Menteri Jokowi pada saat acara nanti. Diren­canakan hadir pada acara yang bakal dihelat tanggal 27-28 April tersebut adalah Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, serta beberapa menteri lainnya sebagai pembicara.

Sementara pembicara dari man­canegara adalah Helen Clark dari UNDP, Felipe Calderon dan para CEO global lainnya serta pimpinan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.
Para menteri ini juga bakal me­mapar­kan peluang diperolehnya insen­tif atau jenis keringanan yang bisa diberikan masing-masing kementerian bagi perusahaan asing yang bakal membenamkan dananya di tanah air.

Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Luhut Panjaitan dalam kesempatan yang sama membeberkan, salah satu insetif yang ditawarkan kepada para investor adalah kemudahan penyediaan lahan untuk pembangunan kegiatan usaha baru yang diinvestasikan para perusahaan asing ini.

Indonesia kata dia, mempunyai 72 juta hektar lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk investasi. “Kami sudah mendata ada 72 juta hektar Jadi harusnya banyak investasi yang bisa menggunakan tanah kosong dan tidak terpakai itu,” beber dia. (ant)

Close Ads X
Close Ads X