Indonesia-Selandia Baru Targetkan Perdagangan Rp40 Triliun

Jakarta | Jurnal Asia
Menteri Selandia Baru Murray McCully menargetkan per­da­gang­an bilateral hingga 2024 sebesar Rp40 triliun.Volume perdagangan se­belum­nya pada 2013 tercatat sebesar Rp17 triliun dan di­harapkan melonjak jadi Rp40 triliun dalam periode kurang dari 10 tahun.

Menlu Retno LP Marsudi dan Menlu Selandia Baru Murray McCully telah mendiskusikan kerja sama bilateral dalam Komisi Bersama Tingkat Menteri ke-7 yang dilaksanakan di Auckland pada Selasa (3/3).

“Saya merasa sekarang waktu­­nya untuk mengevaluasi apa-apa yang telah kita telah sepakati untuk kemudian kita implementasikan sebaik-baiknya bagi kemakmuran kedua bangsa,” kata Retno dalam laporan dari Kasubdit Repatriasi dan Bantuan Sosial Kementerian Luar Negeri Aji Surya yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.

Sementara itu, Menteri McCully meminta pengusaha ke­­dua negara untuk menggali potensi ekonomi yang berpotensi besar dan berkontribusi mencapai target volume perdagangan.
McCully juga mengharapkan Indonesia segera membuka Kantor Dagang di Selandia Baru.

Menteri juga mengaku ne­gara­nya mendorong Indonesia untuk mempertimbangkan pe­ngem­bangbiakan sapi asal Se­landia Baru.“Kedua belah pihak sepakat menindaklanjutinya dalam ke­lompok kerja dalam waktu dekat,” demikian laporan ter­sebut.

Indonesia mengekspor se­jumlah produk ke Selandia Baru antara lain buah manggis, batu bara, elektronik, kayu, kertas dan komoditas lain.Saat ini, Indonesia juga be­rencana ekspor produk seperti kelapa sawit, karet, produk kimia, makanan olahan dan produk elektronik. Indonesia juga me­rencanakan ekspor buah salak.

Sementara itu Indonesia meng­impor produk seperti susu, daging dan mentega dari Selandia Baru.“Saya kira pertemuan kali ini sangat produktif. Tidak hanya membicarakan soal eko­nomi tetapi juga mencakup per­ta­hana­n, hubungan masya­rakat hingga masalah regional dan internasional. Setelah ini ten­tu pekerjaan kita adalah im­plementasi. Tidak boeh berhenti diatas kertas,” kata Menlu Retno. Kedua menteri juga me­nyadari pentingnya penerbangan langsung dari Selandia Baru-Indonesia untuk mendukung peningkatan volume per­dagang­an. (ant)

Close Ads X
Close Ads X