Chelsea Kampiun Piala Liga Inggris

Chelsea v Tottenham Hotspur - Capital One Cup Final
London | Jurnal Asia
Chelsea tampil sebagai juara Piala Liga Inggris musim ini. The Blues berhak mengangkat trofi setelah mengalahkan Tottenham Hotspur pada pertandingan final dengan skor 2-0. Tampil di Stadion Wembley, Minggu (1/3) malam WIB, Chelsea tak bisa memainkan Nemanja Matic yang sedang terkena skorsing. Posisi Matic di lini tengah diisi oleh Kurt Zouma, yang berposisi asli pemain belakang.

Sementara itu, Tottenham menurunkan kekuatan terbaiknya. The Lilywhites tetap mengandalkan Harry Kane sebagai ujung tombak.Chelsea membuka skor pada penghujung babak pertama. John Terry yang naik membantu serangan membawa mereka unggul lewat tembakan jarak dekatnya. Pada babak kedua, Chelsea menambah keunggulannya berkat gol bunuh diri Kyle Walker. Skor 2-0 untuk kemenangan klub London Barat itu tak berubah hingga peluit panjang berbunyi.

Piala Liga Inggris ini merupakan trofi pertama Chelsea di musim ini. John Terry menyebut trofi ini sangat penting dan berharap hal ini jadi awal dari sesuatu yang lebih besar. Bagi Chelsea, ini adalah gelar kelima mereka di ajang Piala Liga Inggris. Mereka sebelumnya mengangkat trofi yang sama pada musim 1964/1965, 1997/1998, 2004/2005, dan 2006/2007.
Trofi Piala Liga Inggris bisa jadi bukanlah trofi terakhir untuk Chelsea pada musim ini. Klub London Barat itu masih punya kans untuk menambah koleksi trofinya karena mereka masih memiliki peluang juara di arena Liga Premier Inggris dan Liga Champions.

Di Liga Premier Inggris, Chelsea untuk sementara memimpin klasemen dan unggul lima poin atas Manchester City. Sementara itu, di Liga Champions mereka sedang bertarung dengan Paris Saint-Germain di babak 16 besar. “Ini adalah trofi pertama musim ini dan ini sangat penting. Ini bisa menjadi awal dari sesuatu yang sangat baik, tapi kami harus segera fokus ke liga,” ucap Terry.

Pada laga melawan Tottenham, Chelsea sebenarnya tak banyak menguasai bola. Tottenham lebih dominan dengan possession mencapai 63%. Tapi, Chelsea punya lebih banyak peluang. Mereka melepaskan 15 tembakan dan empat di antaranya tepat sasaran. Tottenham membuat 13 percobaan mencetak gol, tapi cuma dua yang mengarah ke gawang.

“Saya pikir kami menangani pertandingan dan tekanan dengan baik. Babak pertama berjalan seimbang, tapi kami mengontrol permainan pada babak kedua. Sejak awal, manajer dengan jelas menyatakan bahwa kami bertekad memenangi kompetisi ini,” kata Terry.

Jose Mourinho sendiri benar-benar gembira dengan kesuksesan tim asuhannya itu. Mourinho mengaku bangga dengan perjuangan para pemainnya. Untuk Mourinho sendiri, ini adalah trofi pertama yang dia berikan untuk Chelsea sejak kembali ke Stamford Bridge pada tahun 2013 silam.

“Saya sangat gembira. Saya harus memulainya dengan Tottenham dan manajernya Mauricio Pochettino karena dia sedang membangun sebuah tim hebat. Mereka memberi perlawanan sengit dan saya bersimpati untuk mereka. Para pemain saya fantastis. Mereka tampil di final untuk menang,” ujar Mourinho.

Kendati Tottenham lebih banyak menguasai bola, Chelsea punya lebih banyak kesempatan untuk mencetak gol. Mereka melepaskan 15 tembakan dan empat di antaranya tepat sasaran. Adapun Tottenham membuat 13 percobaan mencetak gol, tapi cuma dua yang mengarah ke gawang.

Mengomentari timnya tidak banyak menguasai bola, Mourinho mengatakan hal itu tidak menjadi masalah. “Kami tahu kami akan berbahaya dalam serangan balik dan kami bermain seperti seharusnya ketika menjalani sebuah partai final. Saya bangga dengan para pemain,” tutur Mourinho.

Bagi Mourinho di tahun 2005 lalu, Piala Liga Inggris menjadi awal kesuksesannya bersama Chelsea. Setelah memenangi Piala Liga Inggris untuk Chelsea, dia kemudian menyumbangkan lima trofi lainnya untuk Si Biru.

Dengan fakta itu, pantas jika Chelsea dijagokan oleh eks pemain Arsenal Thierry Henry bakal mampu meraih treble musim ini. Cecs Fabregas dkk memang ada di posisi pertama klasemen Liga Inggris, dan juga sudah melaju ke babak 16 besar Liga Champions.

Sementara itu, keberuntungan tampaknya memang tengah memayungi Chelsea di awal bulan Maret ini. Di pertandingan lain, saingan utama mereka dalam perburuan Liga Inggris musim ini, City, malah terpeleset. Ketika melakoni lawatan ke Liverpool, The Citizen kalah dengan skor akhir 1-2. Jordan Henderson dan Philippe Coutinho menjadi pencetak gol untuk The Reds, sementara itu gol balasan City dibukukan oleh Edin Dzeko.

Dengan hasil laga di Anfield itu, jarak poin Chelsea dengan City pun tetap terjaga. Chelsea yang mengumpulkan 60 poin, unggul lima angka dari City. Tapi, selisih poin itu bisa melebar sebab Chelsea masih mempunyai tabungan satu laga.

Di kubu Spurs, pelatih Maurico Pochettino tak mau mencari kambing hitam atas kekalahan skuadnya, termasuk soal sedikitnya waktu persiapan Spurs. Pasalnya, Spurs bermain di tengah pekan sebelum bermain di final Piala Liga Inggris.

Spurs memang baru kembali dari Firenze Italia pada Jumat (27/2) dinihari waktu setempat, usai melakoni laga Liga Europa melawan Fiorentina. Itu artinya, Hary Kane dkk cuma memiliki waktu kurang dari tiga hari untuk bersiap melawan salah satu partai terpentingnya di musim ini.“Sulit karena kami mempersiapkan final setelah bermain pada hari Kamis. Itu bukan dalih, tapi realitanya memang demikian,” sahut Pochettino.

“Selamat untuk Chelsea, tapi saya bangga dengan para pemain saya. Saya merasa kecewa untuk suporter dan para pemain karena kami sudah berusaha sangat keras. Tapi inilah sepakbola dan kami harus menatap ke depan. Chelsea adalah salah satu tim terbaik di dunia dengan para pemain yang luar biasa. Sekarang kami harus fokus untuk laga hari Rabu dan Sabtu. Kami memiliki dua pertandingan penting melawan Swansea City dan QPR.”

Kekecewaan pun diungkapkan Harry Kane. Penyerang Spurs itu merasa timnya sedang tidak dinaungi keberuntungan.“Ini adalah perasaan terburuk di dunia, dan kalah di final di panggung besar makin terasa buruk. Ketika Anda melihat Chelsea mengangkat piala, itu memberi dorongan,” ujar Kane. Meski demikian, Kane tetap bangga pada Tottenham yang berhasil menembus partai final. Pencapaian ini menurutnya istimewa karena Pochettino baru satu musim menangani Spurs. (ss-dc-goal)

Close Ads X
Close Ads X