Harga Minyak Dunia Terus Anjlok, Karyawan Pertamina Terancam Dipangkas

Jakarta | Jurnal Asia
Karyawan PT Pertamina bisa terancam dipangkas atau dilakukan pengurangan. Hal ini akibat imbas harga minyak yang terus anjlok di bawah US$ 50/barel. Bahkan langkah tersebut sudah dilakukan sejumlah perusahaan minyak dunia, yang mengurangi jumlah pegawai dan memotong investasinya.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto me­ngatakan, memang anjloknya harga mi­nyak dunia membuat perusahaan mi­nyak dan gas bumi (migas), seperti juga Per­tamina, harus melakukan banyak efisiensi.

“Kita saja dalam minggu ini harus mereview kembali anggaran kerja 2015. Kita harus banyak melakukan upaya efisiensi,” ujar Dwi, di sela acara Peluncuran Tim Proliga Bola Voli Pertamina Energi, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (30/12).

Dwi mengatakan, walau harus melakukan efisiensi, manajemen Pertamina tidak akan mengambil langkah pengurangan karyawan. Justru saat ini, dipertimbangkan penambahan jumlah karyawan untuk menyambung regenerasi di Pertamina.

“Tapi Pertamina tidak ada rencana kurangi karyawan, mungkin kita akan optimalkan karyawan. Justru kita harus tambah karyawan, karena regenerasi harus tetap ada. Pasalnya di Pertamina, usia produktif 30-40 tahun posisinya sangat kurang, ini karena sudah cukup lama kita tidak menerima karyawan, ini harus jadi perhatian juga agar regenerasi terus berlangsung,” ungkapnya.

Ia mengakui, turunnya harga minyak dunia masih di bawah US$ 50 per barel, menyebabkan turunnya pendapatan Pertamina dari sektor hulu. “Dulu sektor hulu menyumbang 90% profit, tapi kondisi saat ini hanya 50% di hulu. Sedangkan dari downstream-nya (hilir) kita harapkan naik 50%,” katanya.

Dampak lain, Pertamina juga akan mengurangi 15% dana investasinya tahun ini. “Awalnya kita rencanakan dana investasi US$ 7 miliar, tapi kita akan tekan jadi hanya US$ 4-5 miliar saja tahun ini. Kita lebih fokuskan investasi yang lebih stategis dan cepat menguntungkan, seperti pengambilalihan lapangan minyak yang sudah habis, upgreading kilang dan pemasangan sistem otomatis pada distribusi BBM untuk mengurangi losses, sisanya kita usahakan bisa gandeng swasta,” tutupnya. (dtf)

Close Ads X
Close Ads X