Mendag Targetkan Ekspor Naik 300%

Jakarta | Jurnal Asia
Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengharapkan dukungan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti agar bisa menggenjot nilai ekspor produk perikanan.
Hal ini untuk mendukung target peningkatan ekspor hingga 300%, namun target ini sempat membuat Menteri Susi kaget. Alasannya banyak produk Indonesia khususnya produk perikanan masih terkena hambatan tarif di negara tujuan ekspor.

Gobel yakin dengan pemberantasan pencurian ikan, maka ekspor produk perikanan akan miningkat, sehingga membantu merealisasikan peningkatan target ekspor naik 300% hingga 2019.
“Indonesia punya peluang ekspor naik mencapai 300% bila pemerintah membangun infrastruktur, kedaulatan pangan yang dilakukan Menteri Pertanian dan ketiga Menteri Kelautan dan Perikanan memberantas illegal fishing,” kata Gobel saat Rapat Kerja dengan Seluruh Pejabat Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Selasa (27/1).

Mendengar ucapan itu, Susi terlihat kaget. Susi yang mengenakan pakaian kebaya hijau dan selendang cokelat menyatakan target ekspor 300% Mendag Gobel cukup tinggi.
“Kalau Pak Gobel menaikkan target ekspor dari 100% harus naik jadi 300%, wah banyak sekali, Insya Allah bisa,” tambah Susi dengan ekspresi kaget di depan para media
Dari sudut sektor perikanan, Susi menegaskan target pencapaian ekspor tiap tahun akan meningkat. Namun ia juga meminta Kemendag berpartisipasi dan bekerjasama membantu berbagai hambatan ekspor produk perikanan Indonesia di luar negeri.

Susi mencontohkan ekspor produk perikanan Indonesia seperti tuna dan udang mendapatkan tarif impor cukup tinggi di Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS). Rata-rata tarif impor yang dikenakan dua negara tersebut pada ikan tuna dan udang berkisar antara 14-25%.

“Target peningkatan ekspor kita tidak terlalu ambisius tetapi naik dibandingkan tahun lalu karena kita ada aksi besar pemberantasan illegal fishing. Dampak positifnya kita sudah lihat 2 bulan ini. Mungkin akan naik ekspor (produk perikanan) 50% dalam 2-3 tahun bisa. Tetapi jangan sampai ikan tenggiri saja kita impor, itu yang penting,” tukas Susi.

Selama ini, nilai ekspor produk perikanan Indonesia kalah jauh dari Vietnam. Padahal Vietnam punya lautan yang lebih kecil daripada Indonesia. Ekspor ikan Indonesia per tahun US$ 1,2 miliar, sedangkan Vietnam US$ 5,4 miliar.

Target total ekspor Indonesia (migas dan non migas) selama 2014 sebesar US$ 184,3 miliar atau Rp 2.208 triliun tidak tercapai. Kemendag melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) mengungkapkan hingga akhir tahun 2014 ekspor Indonesia hanya mencapai US$ 178 miliar meleset dari target US$ 184,3 miliar.Tahun ini target nilai ekspor mencapai US$ 192,5 miliar atau Rp 2.310 triliun. (DTf)

Close Ads X
Close Ads X