Kemenperin Dukung Pembentukan Modal

Jakarta | Jurnal Asia
Kementerian Perindustrian mendukung pem­bentukan modal ventura untuk me­numbuhkan industri kecil dan me­ne­ngah dalam mempermudah akses per­mo­dalan. “Modal ventura memang alterna­tif pem­biayaan. Ini salah satu yang diha­rapkan hidup kembali.

Kami sedang men­cari siapa figur yang me­mahami betul per­soalan ini,” kata Sek­retaris Direktorat Jen­deral Indus­tri Kecil dan Memengah Ke­menterian Perin­dus­trian Busharmaidi di Jakarta, Jumat (23/1).
Busharmaidi mengatakan, konsep mo­dal ventura, yang menyertakan dana dari pa­ra investor besar kepada IKM dengan pe­n­­dampingan dan pembinaan, dinilai baik untuk perkembangan IKM itu sendiri.
“Makanya kami ingin ini tumbuh, kare­na tidak hanya memberikan permodalan, ta­pi investor juga punya kewajiban untuk jangka tertentu masuk dalam manajemen IKM tersebut selama dua hingga tiga tahun,” katanya.

Dalam hal ini, lanjutnya, para inves­tor besar akan meninjau dan mem­pe­la­jari kondisi bisnis IKM tersebut, hing­­ga akhir­nya memutuskan untuk men­yer­ta­kan mo­dal dan masuk dalam ma­na­je­men­nya. Ke­mudian, lanjutnya, setelah pen­dam­pi­ngan dan pembinaan dilakukan hing­­ga IKM tersebut semakin maju dan di­nya­ta­kan mapan, maka investor bisa me­narik kem­bali penyertaan modalnya dan ke luar dari manajemen secara per­lahan.

Menurut Busharmaidi, untuk pem­biayaan tahap awal dibutuhkan dana se­kitar Rp50 miliar untuk mengakomodasi kebutuhan IKM, di mana jumlah per­modalan yang akan diberikan tergan­tung pada skala usahanya. Busharmaidi me­nam­­bahkan, konsep modal ventura akan ber­beda dengan kredit usaha rak­yat (KUR) yang juga menjadi akses untuk men­dapatkan modal oleh para IKM, di ma­na modal ventura tidak mem­bu­tuhkan ja­­minan apapun. “Kalau KUR, IKM me­min­jam dan yang menjadi jaminan adalah pe­­merintah. Tapi kalau modal ventura, itu tidak perlu jaminan,” ujarnya.

Busharmaidi mengatakan, konsep modal ventura pernah digalakkan pada masa kepemimpinan mantan Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat, namun rencananya terhenti karena figur yang ditunjuk sebagai Direktur Utama lembaga pembiayaan tersebut meninggal dunia.

Ia berharap, modal ventura bisa kem­bali dibangun, agar IKM potensial di Indonesia mendapatkan kesempatan un­tuk akses permodalan. Himpunan Pe­ngusaha Pribumi Indonesia (Hippi) me­ngeluhkan banyaknya pengusaha IKM ber­basis ilmu pengetahuan dan industri kreatif yang sulit mendapatkan akses pin­jaman dari bank.

Hal tersebut terjadi karena para pengusaha IKM tersebut dianggap tidak me­menuhi syarat dan ketentuan per­bankan untuk meminjam sehingga Hip­pi menemui Menteri Perindustrian Sa­leh Husin untuk membangun sebuah lem­baga pem­biayaan khusus untuk IKM berupa mo­dal ventura.
(ant)

Close Ads X
Close Ads X