Dibuntuti Usai Pulang Kerja, Pria Misterius Tembak Atlet PABBSI

Medan | Jurnal Asia
Lilik Ruspianto (39), warga Jalan Yayasan Gang Buntu, Kecamatan Medan Helvetia, salah seorang atlet binaraga Persatuan Angkat Besi dan Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) Medan yang juga merupakan instruktur fitnes, ditembak dua pria misterius mengendarai sepedamotor ketika berada di dalam mobil menuju pulang, Kamis (22/1) malam. Informasi diperoleh sejumlah wartawan dari beberapa sumber, Jumat (23/1) siang menyebutkan, aksi penembakan yang dilakukan dua pria tak dikenal tersebut bermula ketika Lilik Ruspianto berada dalam perjalanan menuju rumahnya mengendarai mobil jenis Toyota Vios BK 1457 HJ miliknya usai beraktifitas menjadi instruktur fitnes.

Ketika melintas di kawasan Jalan Gaperta Ujung tak jauh dari kediamannya, mobil yang dikendarai korban seorang diri kemudian dihampiri oleh dua pria tak dikenal mengendarai sepedamotor metik jenis Yamaha Mio dengan platnomor yang tidak diketahui. Kedua pria pengendara sepedamotor itu bahkan membuntuti korban hingga di persimpangan jalan menuju rumahnya.

Persis di persimpangan Jalan Yayasan/Jalan Gaperta Ujung Medan, salah seorang dari kedua pelaku yang berada diboncengan kemudian meletuskan senjata api ke arah kaca belakang mobil korban. Satu peluru menembus dan mengenai bagian pinggul korban. Usai menembak korban, kedua pelaku lalu berusaha melarikan diri meninggalkan lokasi.

Sementara itu, korban yang mengalami luka tembakan berusaha menuju rumah mertuanya yang juga berada di sekitar lokasi penembakan.Kabar terakhir dari pihak kepolisian, kemarin sore menyebutkan, korban masih dirawat di RS Bhayangkara Jalan KH Wahid Hasyim Medan menunggu proses operasi pengangkatan proyektil.

Kapolsek Medan Helvetia, Kompol Ronni Bonic dikonfirmasi terkait penembakan ini menyebutkan, penembakan yang dialami korban terjadi pada Kamis (22/1) malam. Pihaknya masih mengumpulkan informasi untuk membantu Polresta Medan. “Kita cuma membantu mengumpulkan informasi. Kasus ini ditangani Polresta Medan,” kata Ronni.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas penembakan ini. Saat ditanya motif dan latar belakang aksi penembakan yang terjadi, Bram belum memberikan penjelasan secara rinci karena mengaku masih mengumpulkan informasi. “Masih kita selidiki, latar belakangnya belum diketahui secara pasti. Kita masih mengumpulkan semua informasi berkaitan kasus itu,” kata Wahyu.

Sementara itu ketika dikonfirmasi, kemarin sore, Sekretaris Persatuan Angkat Besi dan Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) Medan, Lilik Kurniadi, memastikan Lilik Ruspianto merupakan salah seorang atlet Binaraga yang tergabung di PABBSI Medan.

Penembakan terhadap korban sudah diketahui pihaknya, meskipun tidak mengetahui latar belakang serta kronologis pasti kejadian. Namun, Lilik Kurniadi mengaku bahwa pihaknya akan melakukan kunjungan Jum’at (23/1) malam sekaligus berkordinasi dengan pihak kepolisian berkaitan peristiwa yang menimpa korban. “Dia (korban) memang benar salah satu atlet binaraga PABBSI Medan. Kita sudah dapat kabar itu. Tapi kita tidak tau sama sekali seperti apa kejadiannya. Rencananya kita akan ke rumah sakit tempat dia (korban) dirawat sekaligus berkoordinasi sama polisi soal kejadian itu,” sebut Lilik.

Informasi kembali dihimpun reporter Jurnal Asia yang bertugas di Polsek Helvetia menyebutkan, penembakan ini terjadi di Jalan Gaperta Ujung Medan, persis di gapura Jalan Yayasan. Korban mendengar suara tembakan. Namun, korban menduga ban mobilnya pecah, sehingga korban menghentikan laju mobilnya.

Tiba-tiba korban merasakan sakit di pinggangnya dan dilihatnya sudah berlumuran darah. Melihat itu, barulah korban melihat 2 orang yang mengendarai sepeda motorYamaha Mio dengan mengenakan jaket kulit dan helm. Seketika, korban langsung menyelamatkan diri ke arah rumahnya. Sementara, pelaku yang usai melakukan hal itu, langsung melarikan diri ke arah Gaperta Ujung Simpang Kelambir V.

Setibanya di rumah, keluarga korban yang melihat celana yang dikenakan korban sudah berlumuran darah langsung membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut yang terletak di Jalan Wahid Hasyim.

Kepada Jurnal Asia, Edo (30), salah satu security Komplek Tata Alam Asri mengatakan, korban mengendarai mobilnya dengan kencang sempat meminta tolong saat dia dikejar kedua pelaku. “Bapak itu datang minta tolong sama aku menyuruh aku untuk melihat ke depan yang mengejarnya. Terus, aku lihat celana bapak itu sudah basah dan berdarah. Karena disuruhnya, aku lihatlah ke depan. Habis itu, pas aku ke depan, tidak ada lagi yang mengejar dia,” ujarnya.

Pantauan Jurnal Asia di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, korban masih dirawat di ruangan Tapanuli Tengah. Terlihat juga kerabat dan keluarga korban mendatangi rumahsakit tersebut untuk melihat korban yang terbujur di atas tempat tidur ruangan itu. Sementara itu, pihak keluarga saat ditemui di Rumah Sakit tersebut bungkam ketika awak media memepertanyakan keadaan korban.
(bowo/mag-07)

Close Ads X
Close Ads X