Demam Batu Melanda Warga Medan

BATU CINCIN (1)

BATU CINCIN (2)

BATU CINCIN (4)

BATU CINCIN (5)

BATU CINCIN

foto utama
Medan | Jurnal Asia
Warga Medan sekarang sedang dilanda batu. Terutama kaum adam, kini jadi rajin berburu batu mulia. Sekarang tak perlu repot-repot lagi. Tak usah lagi pergi ke gunung atau ke hutan, untuk mendapat kualitas batu terbaik. Datang saja ke Plaza Palladium. Di sini ternyata ada pusat penjual batu-batu akik, yang harganya mulai dari puluhan ribu, hingga ratusan juta rupiah. Tergantung selera dan kantong, mau pilih mana? Ternyata untuk mendapatkan jenis batu mulia yang bernilai tinggi, harus memenuhi sebanyak empat unsur. Apa itu?Seperti tingkat kesulitan mendapatkan (langka), kemudian soal warna (kinclong atau keluar), selanjutnya punya nilai jual dan terakhir adalah kebersihan kandunga­n batu atau keutuhan bebas cacat kotoran tanah serta berkilau.

Hal ini disampaikan Marojahan Batubara, selaku Ketua Umum Pecinta Batu Permata Sumatera Utara (APBPSU), di tengah pelaksanaan pameran dan kontes batu cincin, digelar 22-25 Januari 2015 di Palladium Mall Medan. Faktanya batu Indonesia yang dinilai cantik-cantik telah sangat menarik kolektor asing.“Pada umumnya mereka (orang asing-red) sangat maniak dengan batu kita. Gitu tahu bisa beli perkontainer,” sebutnya.

Batu itu punya nilai investasi, serta benda tak terbarukan. Biasanya batu indah dan cantik kalau sampai ke kolektor jarang bisa kembali ke pasar, kecuali empunya meninggal atau dia kesulitan makan. Karena setiap tahun muncul kolektor-kolektor baru.

“Saya pikir kalau tak ada regulasi dibuat pemerintah, ini bisa berbahaya. Terutama dari buyers (pembeli-red) luar negeri yang bisa langsung ke lokasi. Seperti Korea, Jepang dan Tiongkok, mereka bisa berburu sampai ke titik lokasi itu,“ katanya.

Diketahui bahwa pecinta batu demikian maniaknya, karena keindahan dan estetika yang ditampilkan batu tersebut, ada hubungan dengan fisik. Artinya catatan dari Marojahan bahwa secara umum untuk keindahan batu, bisa mencapai 75 persen dan selebihnya 25 persen dikarenakan mistik. Namun demikian, sebagai kolektor batu penting memahami ketika memiliki batu mulia.“Saya sarankan beli batu yang asli dan natural serta enak dihati. Jangan karena orang lain,” tuturnya.

Sementara itu, sambutan dari berbagai pihak yakni Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi, melalui Sekda Medan Ir Syaiful Bahri, menilai Indonesia sebagai salah satu penghasil batu mulia yang berkelas. Seperti bio solar dari Aceh, Bacan dari Maluku, Panca Warna, Kalimaya opal dari banten dan lainnya.

Hal ini sudah menjadi populer di dunia internasional. Untuk itulah menjadi suatu kebanggaan Indonesia dengan memiliki batu mulia berkualitas baik dan dapat dipasarkan secara domestik ataupun kelas dunia.

“Saya berharap melalui kegiatan ini dapat mendorong perkembangan bisnis batu mulia di Indonesia. Dengan tujuan mengenal dan menumbuhkan kecintaan terhadap batu mulia Indonesia, yang memiliki potensi pasar luar biasa. Semoga kegiatan ini memberikan kontribusi besar bagi kita semua,” ujar Sekda saat membuka acara Medan Gemstone Fair, Pameran terbesar Batu Mulia Indonesia Kota Medan kemarin di Palladium Mall Medan.

Dikatakan Sekda, melihat perkembangan batu mulia di Kota Medan kembali digemari, maka melalui pameran ini diharapkan kepada para pedagang dan pecinta batu baik lokal maupun mancanegara dapat tertarik dan berkumpul. Semuanya dalam rangka berbagi pengetahuan akan batu mulia. Selain itu juga acara pameran ini dapat mengangkat derajat komunitas batu cincin dan kedepannya Sumatera Utara khususnya Kota Medan, dapat menjadi ikon batu nasional. Penasehat Asosiasi pencinta Batu Mulia Sumut Drs.Zulkarnaen mengatakan, bahwa di lokasi telah hadir pecinta, kolektor, pengusaha dan pengrajin batu mulia dari seluruh Indonesia bahkan Malaysia.

Masyarakat saat ini lagi demam batu mulia, semua membicarakan batu mulai pejabat sampai tukang becak, dan media cetak maupun elektronik juga memberitakan. “Saya minta kepada pengusaha dan penjual, agar tidak menjual batu palsu kepada konsumen. Ini akan merusak nama baik, dan melihat antusias dan ramainya pengunjung serta kesinambungan batu mulia ini pemerintah kota perlu mendukungnya dan menyiapkan tempat untuk pasarnya,” ujar tandas Zulkarnaen yang juga anggota DPRD Kota Medan tersebut. (mag-1)

Close Ads X
Close Ads X