12 Fotographer Gelar Pameran Foto Tsunami

Pengunjung menyaksikan foto bencana gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004 lalu  dalam Pameran dan Festival Kebudayaan Aceh dan Jepang di gedung Escape Building, banda Aceh, Senin (22/12).
Banda Aceh | Jurnal Asia
Sebanyak 12 fotografer yang tergabung dalam organisasi Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh akan menggelar pameran foto rehabilitasi dan rekonstruksi, pembangunan serta keindahan alam Aceh pascabencana tsunami 26 Desember 2004.“Ada 50 karya foto yang meng­gam­bar­kan pascabencana gempa dan tsunami 26 Desember 2004 serta keindahan alam yang luluh lantak diterjang bencana tersebut kami pamerkan di Museum Tsu­nami Aceh,” kata Ketua Pelaksana Pameran Foto Chaideer Mahyuddin di Banda Aceh, Kamis, Chaideer Mahyuddin mengatakan pameran yang bertajuk “Kami Takkan Pernah Lupa” yang terselenggara bekerja sama dengan Pemerintah Aceh dalam rangka peringatan 10 tahun tsunami berlangsung 26 hingga 28 Desember 2014 di Museum Tsunami Aceh.

Puluhan foto tersebut merupakan karya 12 fotografer dari berbagai media lokal, nasional dan internasional yang bertugas di Provinsi Aceh. Ke-12 fotografer yang berpartisipasi tersebut yakni Chaideer Mahyuddin (AFP) serta Irwansyah Putra dan Ampelsa, keduanya dari Antara Foto. Kemudian, M Anshar, Bedu Saini dan Budi Fatria dari Harian Serambi Indonesia, Eno Sunarno dan Zulkarnaini dari Harian Rak­yat Aceh), Junaidi Hanafiah (Sinar Harapan), Ahmad Ariska, Rinaldi Ad dan Syahrol Rizal, fotografer lepas.

Pameran foto 10 tahun bencana tsu­nami, kata dia, PFI Aceh tidak me­nam­pilkan foto-foto yang meng­gam­barkan kehancuran, duka dan air mata. Na­mun, PFI Aceh menampilkan karya yang menggambarkan daerah yang telah bangkit dan tegar terhadap bencana.

“Yang lalu biarlah berlalu. Bencana tersebut menjadi edukasi untuk selalu tanggap. Karena itu, kami hanya memamerkan foto-foto yang sifatnya bangkit, bukan duka dan air mata,” katanya. Didampingi Irwansyah Putra dan M Anshar, ia mengatakan PFI Aceh juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh negara dan lembaga donor serta relawan yang telah membantu Aceh pascabencana tsunami 10 tahun lalu. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu masyarakat Aceh. Masyarakat Aceh tidak akan pernah melupakan bantuan yang telah diberikan tersebut,” kata dia. (ant)

Close Ads X
Close Ads X