Galian Drainase Jalan Pimpinan ‘Makan’ Korban

Medan | Jurnal Asia
Warga Jalan Pimpinan, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung, keluhkan proyek galian drainase. Gara-gara proyek ini, sepedamotor yang dikenderai pengguna jalan terpelanting ke aspal, hingga mengalami luka cukup serius. Kejadian itu sendiri disebabkan tanah galian drainase ditumpukkan di badan jalan. Akibatnya, akses jalan menyempit. Apalagi di musim penghujan saat ini, tentu tumpukan tanah itu dibawa air ke badan jalan, sehingga kondisi jalan berlumpur.

Dengan kondisi seperti itu, membuat Anisa, mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut menjadi korban. Sepedamotor Mio yang dikenderainya, terpeleset lumpur, Kamis (18/12) sekira pukul 11.00 WIB.

Bagian tangan dan kaki Anisa pun luka parah. Oleh warga, korban segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama. Sedangkan sepedamotornya lecet akibat tergores aspal. Kondisi jalan macet seketika.

Untuk itu, Andi Masriadi, warga Jalan Pimpinan meminta agar tanah galian drainase tersebut segera diangkut dan tidak ditumpukan di bahu jalan. Jika dibiarkan, dikuatirkan akan memakan korban berikutnya. Apalagi akses jalan sangat sempit.

“Bukan kita tidak mendukung proyek galian drainase. Tapi apa salahnya, tanah-tanah itu tidak ditumpukan di jalan. Kalau jalan ini lebar tidak jadi masalah. Kita berharap pekerja segera mengangkutnya,” ujar Andi kepada wartawan, Kamis (18/12).

Senada dengan itu, Rudi, pengguna jalan mengatakan, sejak drainase digali dan tanahnya ditumpukan, otomatis jalan itu sulit dilintasi. Setiap hari kondisi jalan macet. Namun pekerja tidak peduli mengangkut tanah tersebut.

Sementara seorang pekerja me­ngatakan, tanah tumpukan itu, setiap malam diangkut dengan menggunakan truk. “Mandor sudah perintahkan pekerja tidak menumpukan tanah itu dan harus diangkut,” ungkap Narwo. (mag-04)

Close Ads X
Close Ads X