BPH Migas Larang Mobil Pribadi Pakai BBM Subsidi

Jakarta | Jurnal Asia
Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) berencana menerapkan pelarangan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk kendaraan pribadi pada tahun depan. Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng mengatakan, meski harga BBM bersubsidi sudah mendekati dengan harga keekonomian karena masih ada subsidi konsumsinya akan dikendalikan.
“Selama ada subsidi ada pengendalian dong,” kata Andy di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (17/12).

Andy mengungkapkan, BPH Migas akan menerapkan pelarangan konsumsi BBM bersubsidi untuk kendaraan pribadi pada 2015. “Yang lama-lama saja. Misalnya Peraturan Menteri Nomor 1 direvisi, target sasarannya mobil-mobil pribadi misalnya. BPH mengusulkan itu,” tutur Andy.

Selain itu, jumlah kran (nozzle) BBM bersubsidi pada Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) akan dikurangi, sehingga dapat mengurangi konsumsi BBM bersubsidi. “Jumlah nozzle yang subsidi dikurangi. Supaya orang investasi di SPBU, itu dasarnya bukan pada BBM subsidi tapi non subsidi. Kalau dasarnya dari subsidi bahaya,” pungkasnya.

Ada 3 Opsi
Anjloknya harga minyak dunia saat ini di bawah US$ 60 per barel membuat pemerintah akan mengeluaran kebijakan baru terkait harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pemerintah sudah menyiapkan ada 3 opsi yang rencananya diumumkan akhir tahun ini.

“Saat ini kan harga minyak terus turun. Tapi tentunya kita tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan, karena siapa yang bisa jamin harga minyak tahun depan akan turun seperti akhir tahun ini,” kata Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Someng ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (17/12).

Menurut Andy, ada 3 opsi kebijakan yang tengah dimatangkan. Pertama adalah subsidi tetap (fix subsidy) per liter, melarang mobil pribadi menggunakan BBM bersubsidi, dan penyesuaian harga BBM bersubsidi.

“Makanya pemerintah sedang mengkaji 3 opsi kebijakan BBM subsidi. Nanti malam akan bahas di Kementerian Keuangan,” ujar Andy.

“Untuk subsidi tetap, kami BPH Migas usulnya tiap liter BBM subsidi disubsidi Rp 1.500. Kemudian opsi kedua agar BBM subsidi tepat sasaran mobil pribadi dilarang pakai BBM subsidi. Ketiga ada adjusment harga BBM subsidi,” jelasnya. (dtf/ant)

Close Ads X
Close Ads X