Berkebun Sistem Hidroponik Rakit Apung

485720_294207917340966_424389113_n

20140706_102810

Hidroponik Rakit apung-pupuk hidroponik

m_h-nft
Disebut rakit apung karena cara penanamannya dengan cara diapungkan di atas larutan nutrisi. Sebagai pengapung digunakan styrofoam. Hidroponik dengan cara ini dapat diterapkan oleh siapa saja karena sangat mudah. Tanaman dapat ditempatkan di mana saja, yang penting pada saat hujan tanaman tidak kehujanan. Sebab, kalau kehujanan larutan nutrisi akan menjadi lebih encer dari yang seharusnya. Sebagaimana sudah diketahui untuk pertumbuhannya tanaman memerlukan sinar matahari. Dalam satu hari tanaman minimal membutuhkan 5 jam penyinaran tetapi dengan intensitas yang rendah. Sinar matahari yang terik tidak baik untuk tanaman.

Tanaman yang cocok ditanam dengan teknologi ini adalah tanaman sayuran daun seperti selada, pakcoy, caisim, bayam, kangkung dan sebagainya.
Menurut standar FAO, kebutuhan sayuran adalah 65 kg/kapita/tahun. Adapun konsumsi rata-rata orang Indonesia adalah baru 34,5 kg/kapita/tahun.
Pada sistim hidroponik rakit apung, media yang digunakan adalah air yang mengandung unsur hara. Dalam dunia hidroponik biasa disebut larutan nutrisi. Larutan nutrisi ini mengandung semua unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman yang terdiri dari unsur hara makro dan unsur hara mikro.

Larutan nutrisi ini dapat dibuat sendiri, tetapi untuk mendapatkan bahan-bahannnya terkadang tidak selalu tersedia, oleh sebab itu para peminat hidroponik untuk skala hobi lebih suka menggunakan pupuk hidroponik yang sudah jadi.

Pupuk hidroponik selalu terdiri dari dua bagian yaitu bagian A dan bagian B. Pembagian ini harus dilakukan karena pada masing-masing bagian mengadung unsur hara yang tidak boleh tercampur dalam keadaan pekat.

Bila tercampur maka akan terjadi endapan. Pencapuran hanya boleh dilakukan dalam kondisi yang sangat encer yang siap diberikan ke tanaman.
Rakit Apung Guna lebih memahami hidroponik rakit apung, kita ambil contoh untuk tanaman caisim dan selada merah. Dengan sistem hidroponik rakit apung tanaman caisim pada umumnya dipanen pada usia 20 hari. Tempat penanaman menggunakan bak kayu yang berukuran (p x l x t ) 50 cm x 50 cm x 15 cm. Agar tidak bocor bak kayu dilapisi dengan plastik.
Untuk tanaman selada merah siap dipanen setelah berumur 30 hari dari saat tanam.

Dengan sistem hidroponik rakit apung, tempat penanaman menggunakan bak kayu yang berukuran (p x l x t ) 50 cm x 50 cm x 15 cm. Agar tidak bocor bak kayu dilapisi dengan plastik. Untuk menghindari dari gangguan keong atau bekicot, bak tanam ditempatkan di atas rak. Ketinggian rak disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk kenyamanan kerja tinggi rak sekitar 80 cm.

Penyemaian Benih Pada hari pertama sampai hari ketiga, tempat persemaian ditutup dengan plastik agar udara di dalamnya menjadi hangat sehingga benih akan lebih cepat berkecambah.
Setelah benih tumbuh menjadi kecambah yang ditandai dengan munculnya bakal daun, plastik penutup harus dibuang. Agar tidak terjadi etiolasi (bibit tumbuh menjadi panjang tapi kurus) pesemaian harus mendapat sinar matahari yang cukup, namun harus dihindari terkena sinar matahari langsung.

Sebelum bibit dipindahkan ke bak penanam, terlebih dahulu harus disiapkan styrofoam yang sudah dilubangi dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran media semai (1.5 cm x 1.5 cm x 1.5 cm).
Bentuk lubang tanam pada styrofoam tidak harus segi empat seperti bentuk media semai, melainkan cukup berbentuk bulatan. Lubang tanam bisa dibuat dengan menggunakan pipa PVC 1/2”. Agar hasilnya bagus, pinggiran lubang mulus, pipa ditekan sambil diputar. Jarak antar lubang tanam pada styrofoam 15 cm x 15 cm. Jarak ini tergantung pada lebar tajukan tanam. Sedangkan ukuran styrofoam disesuaikan dengan ukuran bak tanam. Tebal styrofoam sebaiknya 1.5 – 2 cm. Kalau tipis akan mudah patah pada saat diangkat.

Biasanya bibit siap dipindahkan ke lubang tanam pada styrofoam pada usia 7 hari. Media tanam atau media semai berupa rockwool yang belum dipotong dan disebut slab rockwool berukuran 100 cm x 150 cm x 75 cm. Rockwool ini terbuat dari batuan vulcanic. Batuan ini dipanaskan pada suhu 1600 derajat Celcius sehingga meleleh seperti lava. Dalam bentuk lava ini disentrifugal sehingga keluar serat-serat.

Kumpulan serat-serat inilah yang menjadi rockwool yang selintas nampak seperti busa. Slab rockwool yang sudah dipotong untuk dijadikan media semai. Satu bantang slab rockwool dapat menghasilkan 1500 – 2000 biji media semai. Satu biji media semai ditanami dengan satu benih. (int)

Close Ads X
Close Ads X